Teksbiografi merupakan suatu bentuk teks yang memuat kisah atau cerita tentang seorang tokoh dalam kehidupannya. - Halaman 4. Kamis, 14 Oktober 2021; Cari. Network. Materi Belajar Bahasa Indonesia: Cara Menulis Teks Biografi dan Jenis-jenis Biografi 28 menit lalu - Jawa Barat. Mobil BMW Series E46 318i 2002 Bekas Terawat Mulus Pajak On BiografiWikana. Biografi Wikana merupakan salah satu kaum muda yang ikut berperan dalam pengasingan Soekarno-Hatta yang menginginkan agar Soekarno-Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Wikana lahir pada tanggal 16 Oktober 1914 di Sumedang, Jawa Barat. Ayahnya, Raden Haji Soelaiman, adalah seorang priayi dari Demak, Jawa Tengah. PEWAYANGANJAWA By EL-HASAN. Februari 11, 2016. Read. Add Comment PUNAKAWAN adalah tokoh-tokoh dalam dunia pewanyangan sebagai penggambaran/ ekpresi dari sifat-sifat manusia. Semar berasal dari bahasa arab "Simaar atau simarun" yang artinya PAKU. Semar juga memiliki nama lain, yaitu Ismaya,yang berasal dari kata asma.KU atau simbol LihatJuga. Pengembangan multimedia untuk pengenalan tokoh wayang dalam pembelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V SD / Aulia Fithri NUrlaili oleh: Nurlaili, Aulia Fithri Terbitan: (2016) ; Pengembangan multimedia untuk pengenalan tokoh wayang dalam pembelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V SD / Aulia Fithri NUrlaili oleh: Nurlaili, Aulia Fithri Terbitan: (2016) awalan'wa' menjadi wayang. Kata-kata di dalam bahasa Jawa yang mempu-nyai akar kata 'yang' dengan berbagai variasi vokalnya antara lain adalah: layang, dhoyong, puyeng dan reyong yang berarti: selalu bergerak, tidak tetap, samar-samar dan sayup-sayup. Kata 'wayang', 'hamayang' pada waktu dulu berarti mempertunjukkan bayangan, lam- tpB6W2. Daftar Isi Biografi Ratu Kalinyamat Peran Ratu Kalinyamat dalam Bidang Politik Peran Ratu Kalinyamat dalam Bidang Ekonomi Peran Ratu Kalinyamat dalam Bidang Agama Solo - Ratu Kalinyamat dikenal sebagai tokoh historis legendaris wanita yang sangat berjasa untuk daerah Jepara. Ia sangat cerdas, berwibawa, bijaksana, dan pemberani dalam memimpin kekuasaan. Lalu, seperti apa biografi Ratu Kalinyamat? Simak penjelasan bahwa di bawah kekuasaan Ratu Kalinyamat, Jepara semakin berkembang sebagai bandar perdagangan dan pelayaran. Ratu Kalinyamat juga memegang peranan penting dalam politik, pemerintahan, ekonomi, dan dari jurnal berjudul 'Ratu Kalinyamat Ratu Jepara yang Pemberani' karya Chusnul Hayati dari Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dan 'Peranan Ratu Kalinyamat dalam Perkembangan Kota Jepara 1549-1579' karya Suyekti Kinanthi Rejeki dari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI. Berikut ini biografi dan peranan Ratu Kalinyamat semasa berkuasa di Jepara. Ratu Kalinyamat merupakan putri dari Sultan Trenggono yang merupakan penguasa ketiga Kerajaan Demak setelah Pangeran Sabrang Lor dan Raden Patah. Ratu Kalinyamat memiliki nama asli Retna Kencana. Ia berkuasa sebagai Adipati Jepara yang wilayahnya mencakup Kudus, Pati, Rembang dan Kalinyamat digambarkan sebagai tokoh wanita yang cerdas, berwibawa, bijaksana, dan pemberani. Kewibawaan dan kebijaksanaannya tercermin dalam peranannya sebagai pusat keluarga Kesultanan Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadiri yang merupakan putra Sultan Ibrahim dari Aceh, yang bergelar Sultan Mughayat Syah. Setelah menikah dengan Ratu Kalinyamat, ia diberi gelar Pangeran Hadiri, yang berarti yang hadir dari Aceh ke pernikahannya dengan Pangeran Hadiri, Ratu Kalinyamat tidak dikaruniai putra. Namun, Ratu Kalinyamat memiliki beberapa anak asuh salah satunya adalah adiknya sendiri, Pangeran Timur, yang berusia masih sangat muda ketika Sultan Trenggana Ratu Kalinyamat dengan Pangeran Hadiri tidak berlangsung lama. Pangeran Hadiri meninggal pada tahun 1549 karena dibunuh oleh utusan Arya Penangsang. Pembunuhan terjadi seusai menghadiri upacara pemakaman kakak kandungnya, Sunan Prawoto yang juga tewas di tangan Arya menghadapi Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat bertapa di Gelang Mantingan, kemudian pindah ke Desa Danarasa, lalu berakhir di tempat Donorojo, Tulakan, Keling Jepara. Setelah kematian Aryo Penangsang, Retna Kencana dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar Ratu Ratu Kalinyamat terjadi dengan ditandai adanya sengkalan Trus Karya Tataning Bumi, yang diperhitungkan sama dengan tanggal 12 Rabiul Awal atau 10 April 1549. Selama masa kekuasaannya, Jepara semakin berkembang menjadi Bandar terbesar di pantai utara Jawa, dan memiliki armada laut yang besar serta Ratu Kalinyamat dalam Bidang PolitikRatu Kalinyamat dikenal sebagai sosok yang pintar dalam menangani bidang politik, dia juga akrab dengan para ulama. Sejak masih gadis Ratu Kalinyamat didaulat untuk memimpin daerah Jepara. Ketika itu Jepara merupakan pelabuhan yang sangat ramai dikunjungi pedagang-pedagang dari berbagai dari Ratu Kalinyamat untuk Demak dalam bidang politik dimulai ketika terjadi kekacauan di istana Demak pada pertengahan abad ke 16 yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan setelah Sultan Trenggono wafat. Perebutan tahta kerajaan memicu perang berkepanjangan yang berakhir dengan kehancuran kerajaan. Perebutan tahta terjadi antara keturunan Pangeran Sekar dengan Pangeran Trenggono. Hingga akhirnya Pangeran Prawata, putra dari Pangeran Trenggono, membunuh Pangeran Sekar. Pembunuhan ini menjadi sebab awal persengketaan di Kerajaan Penangsang, putra Pangeran Sekar berusaha menuntut balas atas kematian ayahnya, sehingga ia berusaha untuk menumpas keturunan Sultan Trenggono. Ia juga mendapat dukungan secara penuh dari gurunya Sunan Kudus. Arya Penangsang dituduh telah banyak melakukan kejahatan dan pembunuhan terhadap keturunan Sultan Trenggono. Ia menyuruh Rangkut untuk membunuh Sultan Prawata. Sultan Prawata tewas bersama permaisurinya pada 1549. Ia kemudian membunuh Pangeran Hadiri, suami Ratu antara Pajang dan Jipang tidak dapat dihindari. Dalam peperangan tersebut Arya Penangsang terbunuh. Pertempuran dimenangkan oleh pihak Pajang. Setelah kematian Arya Penangsang, Retna Kencana dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar Ratu Kalinyamat diperkirakan memimpin Jepara selama 30 tahun, mulai 1549 sampai itulah setelah menjadi Janda Ratu Kalinyamat dalam hidupnya digunakan mensejahterakan masyarakat Jepara dan berdakwah Islam di wilayah pantai utara pulau Ratu Kalinyamat dalam Bidang EkonomiDaerah Jepara merupakan sentral ekonomi bagi keraton Demak. Pada masa kesultanan Demak, Jepara selalu lebih disukai daripada Demak sebagai teluk yang aman dengan tempat yang sangat strategis yang terletak di utara pesisir Pulau Jawa yang bisa menghubungkan antara pelabuhan di Rembang, Pati dan juga sebagai pelabuhan yang dengan mudah dapat dijadikan tempat perdagangan dengan daerah-daerah lain seperti Maluku, Ambon, Aceh sebagai bandar penghubung wilayah pedalaman dalam perang di laut melawan Malaka pada 1512-1513 pada masa pemerintahan Pati Unus, menyebabkan Jepara nyaris hancur. Kegiatan ekonomi menjadi semakin terbengkalai pada saat wilayah Kesultanan Demak menjadi ajang pertempuran antara Arya Penangsang dengan keturunan Sultan pertengahan abad ke 16 perdagangan Jepara dengan daerah seberang laut menjadi semakin ramai. Menurut berita Portugis, Ratu Kalinyamat merupakan tokoh penting di Pantai Utara Jawa Tengah dan Jawa Barat sejak pertengahan abad ke 16 . Di bawah Ratu Kalinyamat, strategi pengembangan Jepara lebih diarahkan pada penguatan sektor perdagangan dan angkatan bidang ini dapat berkembang baik berkat adanya kerjasama dengan beberapa kerajaan maritim seperti Johor, Aceh, Banten, dan Ratu Kalinyamat dalam Bidang AgamaRatu Kalinyamat berperan penting dalam penyebaran agama islam melalui seni budaya. Penyebaran agama islam berjalan dengan baik dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat karena kedatangannya berlangsung dengan peran Ratu Kalinyamat dalam bidang agama tampak dalam peninggalannya berupa masjid di Mantingan. Masjid selain dan makamnya di Mantingan ada ukuir-ukiran yang terbuat dari batu, mengandung budaya bernuansa Hindu juga mengandung budaya yang bernuansa artefak tersebut terdapat proses akulturasi budaya yang harmonis. Di bidang seni hias, timbul masalah di kalangan seniman, yaitu larangan penggambaran makhluk hidup seperti tertuang dalam pedoman seni Hindu. Terhadap masalah itu, oleh perajin dengan mudah dapat mencari pemecahannya. Hal-hal yang bertentangan dengan agama Islam ditinggalkan, dan yang tidak bertentangan dipertahankan dan dikembangkan untuk mengisi sisi-sisi kebutuhan hidup sesuai norma dan budaya berbentuk binatang telah digubah dan tersamar ke dalam huruf-huruf Arab dan menjadi kaligrafi yang unik, rumit, dan estetis sehingga layak digunakan sebagai hiasan dinding masjid. Perwujudan bentuk-bentuk binatang yang tersamar dalam tulisan kaligrafi Arab itu adalah suatu pemecahan terhadap larangan menggambarkan makhluk hidup. Akhirnya apa yang telah dilakukan Ratu Kalinyamat berhasil melahirkan inovasi dan kreasi baru dalam bidang ornamen, yaitu hadirnya gaya seni islam kaligrafi Arab dalam bentuk seni bukti-bukti sejarah itu tercermin ketaatan Ratu Kalinyamat dalam menjalankan ibadah dan syariat Islam. Hal serupa dapat dilihat dalam kehidupan orang-orang Jepara, suatu komunitas masyarakat yang tekun menjalankan ibadah dan taat terhadap syariat dan norma agama hingga saat yang dilakukan oleh Ratu Kalinyamat juga melalui jalur militer dengan membantu kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam yang dijajah oleh itulah informasi mengenai biografi Ratu Kalinyamat. Semoga bermanfaat, Lur!Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Serunya Camping dan Berenang di Kali Ndayung Jepara" [GambasVideo 20detik] sip/sip Nama-nama wayang - Wayang merupakan seni pertunjukan yang berkembang di Jawa dan Bali yang menjadi bagian dari budaya Indonesia. Ada beberapa jenis-jenis wayang seperti wayang kulit, wayang golek, wayang bambu dan wayang kayu. Cerita-cerita perwayangan pun banyak diadaptasi dari mitologi agama Hindu di India. Budaya wayang sudah diakui sebagai budaya asli Indonesia dan terdaftar di UNESCO. Wayang tidak hanya menampilkan pertunjukan boneka saja, namun juga memiliki plot cerita sendiri. Tiap karakter wayang juga memiliki sifat dan kepribadian masing-masing. Asal usul wayang memang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dari India, terutama pada cerita Ramayana dan Mahabharata. Wayang masih digemari sampai sekarang di daerah Jawa Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Ada banyak nama-nama wayang yang ada. Sejumlah tokoh wayang yang terkenal misalnya adalah Gatotkaca, Semar, Petruk, Arjuna, Anoman, Werkudara, Nakula, Sadewa dan masih banyak lagi tokoh pewayangan yang lainnya. Nama-Nama Tokoh Wayang Nama-nama wayang diadaptasi dari wiracarita Ramayana dan Mahabharata yang sering dipentaskan dalam pertunjukan wayang daerah. Tokoh-tokoh wayang memiliki sifat dan kepribadian berbeda sesuai gambaran hidup manusia. Nama Dewa-Dewi Wayang Dewa-dewi dalam tokoh perwayangan merupakan nama dewa-dewi yang muncul dalam mitologi agama Hindu di India, namun sudah diadaptasi dalam budaya Jawa. Berikut nama-nama dewa dewi dalam tokoh wayang. Sang Hyang Adhama Sang Hyang Sita Sang Hyang Nurcahya Sang Hyang Nurrasa Sang Hyang Wenang Sang Hyang Widhi Sang Hyang Tunggal Sang Hyang Rancasan Sang Hyang Ismaya Sang Hyang Manikmaya Batara Bayu Batara Brahma Batara Candra Batara Guru Batara Indra Batara Kala Batara Kresna Batara Kamajaya Batara Narada Batara Surya Batara Wisnu Batara Yamadipati Batari Durga Batara Kuwera Batara Cingkarabala Batara Balaupata Burshamar Harkrushima Hyang Patuk Hyang Temboro Nama Tokoh Ramayana Tokoh-tokoh Ramayana dalam budaya wayang Jawa diadaptasi dari mitologi agama Hindu di India. Berikut adalah nama-nama dalam tokoh wayang Ramayana. Anggada Anila Anjani Bharata Dasarata Dewi Windradi Hanoman Indrajit/Megananda Jatayu Jembawan Kosalya Kumbakarna Aswanikumba Laksmana Parasurama Prahasta Rama Wijaya Rawana Satrugna Sita Subali Sugriwa Sumali Sumitra Surpanaka/Sarpakenaka Trikaya Trijata Trinetra Trisirah Wibisana Wilkataksini Nama Tokoh Mahabharata Tokoh-tokoh Mahabharata dalam budaya wayang Jawa diadaptasi dari mitologi agama Hindu di India. Berikut adalah nama-nama dalam tokoh wayang Mahabharata. Abimanyu Resi Abyasa Amba Ambalika Ambika Antareja Antasena Arjuna Aswatama Baladewa Banowati Basupati Basudewa Bima Bisma Burisrawa Bayu Cakil Citraksa Citraksi Citrayuda Damayanti Dewayani Drona/Dorna Drestadyumna Dretarastra Dropadi Durgandini Durmagati Dursala/Dursilawati Dursasana Duryodana/Suyodana Drupada Ekalawya Gatotkaca Gandabayu Gandamana Gandawati Indra Janamejaya Jayadrata Karna Kencakarupa Kertawarma Krepa Kresna Kunti Madri Manumanasa Matswapati Nakula Nala Niwatakawaca Pandu Parasara Parikesit Puru Rukma Rupakenca Sadewa Sakri Sakutrem Salya Sangkuni Samba Sanjaya Santanu Sarmista Satyabama Satyajit Satyaki Satyawati Srikandi Subadra Sweta Udawa Utara Utari Wesampayana Wicitrawirya Widura Wirata Wisanggeni Wratsangka Yayati Yudistira Yuyutsu Nama Tokoh Wayang Punakawan Punakawan merupakan pembantu setia Pandawa dan sering muncul dari pertunjukan yang berisi humor dan wejangan atau dikenal sebagai goro-goro. Nama-nama Punakawan berbeda di tiap daerah seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, di Jawa Barat atau di Bali. Versi Jawa Tengah dan Jawa Timur Bagong Gareng Petruk Semar Togog Versi Jawa Tengah dan Banyumas Bawor Gareng Petruk Semar Versi Jawa Barat Bagal Buntung Bagong Ceblok Cepot/Astrajingga Cungkring Curis Sekarpandan Dawala Gareng Semar Versi Bali Delem Merdah Sangut Tualen Teman Para Punakawan Togog Bilung Limbuk Cangik Nah demikian nama-nama tokoh pewayangan baik dewa-dewi serta pasa kisah Ramayana dan Mahabharata lengkap. Wayang menjadi budaya Jawa dan Bali yang masih dilestarikan sampai sekarang dan diakui juga oleh dunia. Sukabumi - Sukabumi, kota yang di apit dua gunung di dataran Pasundan ini memiliki beragam potensi. Tak jarang, keindahan alam ini pun menginspirasi lahirnya berbagai macam perkembangan budaya salah satunya Wayang dengan pertunjukan wayang pada umumnya, Wayang Sukuraga merupakan seni pentas yang memadukan berbagai jenis seni menjadi satu pertunjukan. Mulai dari seni rupa, musik, teater wayang hingga Sukuraga menjadi ciri khas kesenian yang hanya ada di Kota Sukabumi sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Sukabumi nomor 55 tahun 2016. Eksistensi Wayang Sukuraga ini tak lepas dari sosok penciptanya, yaitu Effendi. Effendi 58 mengatakan, inspirasi wayang sukuraga berawal saat ia menjadi seorang pelukis. Secara bahasa, Sukuraga berasal dari dua kata yaitu Suku anggota dan Raga tubuh.Berbeda dengan wayang pada umumnya, Wayang Sukuraga ini memiliki bentuk tokoh yang merupakan anggota tubuh. Artinya, anggota tubuh manusia menjadi tokoh dalam wayang tersebut misalnya seperti Mak Ata untuk tokoh perempuan dan Pak Anon untuk tokoh laki-laki dengan wayang berbentuk mata."Pertunjukan wayang anggota tubuh tahun 1996. Wayang umum itu kan utuh anggota tubuh visualnya terus literasi yang dipakai adalah literasi Ramayana Mahabharata. Kalau saya menggali anggota tubuh jadi Sukuraga karena pada dasarnya manusia itu dalang dan anggota tubuh adalah wayangnya," kata Fendi, sapaan akrabnya saat ditemui detikJabar beberapa waktu mengatakan, Wayang Sukuraga menceritakan sifat baik dan buruk yang dilakukan oleh anggota tubuh manusia. Alur cerita, iringan musik dan penokohan ditentukan oleh Fendi agar pesan yang tersirat dapat tersampaikan kepada penonton."Ini sangat tepat sekarang karena sedang krisis kemanusiaan, anak membunuh orang tua, bapak menyetubuhi anak, kan itu mah perilaku hewan. Nah harus diingatkan lagi dia itu manusia. Salah satu cara untuk mengingatkan dia itu manusia adalah dengan Wayang Sukuraga," menjelaskan, anggota tubuh juga dijelaskan secara rinci di dalam Al-Quran yaitu dalam Surat Yasin ayat 65 dan An-Nur ayat 24. Selain berperan sebagai dalang, Wayang Sukuraga itu ia buat sendiri di rumah kesenian"Koleksi wayang sudah banyak ada sekitar ratusan karena kita juga juga jadi cendramata. Ada yang terbuat dari fiber dan kulit," Sukuraga ini sudah mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual Haki pada 2001 dan diperbarui pada 2016. Wayang Sukuraga juga telah mendapatkan penghargaan Anugerah Inovasi dari Pemprov Jawa Barat pada 2016."Masyarakat terutama yang berhubungan dengan pendidikan sangat antusias. Karena mereka sadar betul bahwa ini perlu disampaikan ke anak-anak. Media praktis, dulu kita diajarkan mulut kita harus dijaga jangan sampai ngomong yang tidak baik dan sekarang mulut itu bisa berdialog dengan tokoh wayang anggota tubuh lain," tutupnya. mso/mso 5 Contoh Cerita Wayang Dalam Bahasa Jawa Singkat dan Terjemahannya – Ide untuk membuat cerpen dapat datang dari mana saja. Salah satunya dapat dengan mengambil dari sempalan atau fragmen dalam kitab babon wayang seperti Mahabarata dan Ramayana. Berikut ini mamikos akan berikan contoh 5 contoh cerita wayang dalam bahasa Jawa singkat dan terjemahannya. Tentang Cerita WayangDaftar IsiTentang Cerita Wayang1. Sedhih lan Lungane Yuyutsu2. Panerus Sejati Rahwana3. Sinta Putri Rahwana4. Kumbakarna Maju Perang5. Karna Putra Dewi Kunti Daftar Isi Tentang Cerita Wayang 1. Sedhih lan Lungane Yuyutsu 2. Panerus Sejati Rahwana 3. Sinta Putri Rahwana 4. Kumbakarna Maju Perang 5. Karna Putra Dewi Kunti Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa wayang berbeda dengan cerita wayang. Wayang merupakan media, sementara cerita wayang adalah konten dari wayang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa cerita wayang biasanya merupakan sempalan atau suatu fragmen dari epos Mahabharata dan Ramayana. Dengan berbagai fragmen yang ada di dalam epos tersebut, tentu setiap bagiannya bisa dipisah lalu dikreasikan menjadi sebuah cerita wayang. Untuk contoh cerita wayang selengkapnya bisa kamu simak di bawah berikut ini. 1. Sedhih lan Lungane Yuyutsu Contoh Cerita Wayang 1 Nalika perang Baratayuda kang dumadi ing Tegalkurusetra ngancik dina kang kaping wolulas. Abimanyu kapilih dadi senopati perang. Senajan abot merga kudu ninggalake Dewi Utari kang lagi ngandhut tuwa lan Dewi Siti Sendari kang nembe wae dirabi. Nanging tugas suci dadi Senapatine Pandhawa kudu ditindakake Abimanyu. Weruh kang maju dadi senopati ing pihake pandhawa iku Abimanyu. Pihak Kurawa langsung nganggo formasi perang kang aran cakrabyuha kanggo ngalahake Abimanyu. Sawise formasi cakrabyuha dicakake. Pihak Kurawa ngupayakake supaya Abimanyu kapisah saka pasukane, Sawise kasil dipisahake karo pasuane. Abimanyu dikiter atusan prajurit Kurawa lan para senapati perang saka pihak Kurawa. Amarga kalah cacah. Wusanane Abimanyu kasil ditiwasake kanthi kahanan kang nrenyuhake. Abimanyu nandang tatu arang kranjang ing sakojur awake. Nalika weruh Abimanyu dicacah pasukan Kurawa, salah siji anggota Kurawa kang Yuyutsu ngrasa sedhih lan ora tegel nyawang sesawangan kaya mangkono. Kegawa rasa sedhihe Yuyutsu banjur ninggalake perang lan ora bali maneh menyang Hastinapura kanggo selawase. Terjemahan Ketika perang Baratayuda yang terjadi di Tegal Kurusetra memasuki hari ke delapan belas. Abimanyu terpilih menjadi senapati perang. Meski berat meninggalkan Dewi Utari yang sedang hamil tua dan Dewi Siti Sendari yang baru saja dinikahi. Tetapi tugas suci sebagai senapati perang di pihak Pandawa harus dilaksanakan. Begiitu mengetahui yang maju sebagai senapati perang adalah Abimanyu. Pihak Kurawa segera memakai formasi perang cakrabyuha untuk mengalahkan Abimayu. Dengan formasi perang cakrabyuha ini Kurawa mengupayakan agar Abimanyu terpisah dengan pasukannya. Ketika Abimanyu telah terpisah dengan pasukannya. Kurawa segera mengepung dan menghujani Abimayu dengan berbagai senjata. Karena kalah jumlah. Abimanyu pun gugur dengan kondisi yang mengerikan. Seluruh tubuhnya menderita luka-luka sabetan senjata. Saat tahu Abimanyu gugur dengan kondisi mengenaskan. Salah satu anggota Kurawa yang bernama Yuyutsu diam-diam meninggalkan medan peperangan dan tak pernah kembali ke Hastinapura lagi.. Ia merasa sedih dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Ia tak tega melihat sesama saudara saling bunuh demi tahta. 2. Panerus Sejati Rahwana Contoh Cerita Wayang 2 Wibisana kaget samungkure ngerti Dewi Tari nglairake bayi wadon kang ayu banget rupane. Ngrasa ana kahanan nggegirisi kang dumadi ing tembe mburi marang nasibe si bayi. Wibisane njaluk idi palilah marang Dewi Tari. Sawise pikantuk idi palilah, bayi wadon kuwi banjur dilebokake peti lan banjur dilarung menyang kali Gangga. Sawise nglarung bayi wadon, Wibisana ngadeg jejeg ing satengahe alun-alun Alengka. Wibisana katon ngrapal mantra sadurunge njemparingake panah saktine menyang angkasa. Dumadanan ana mega kang ceblok ana ing ngarepe. Mega mau banjur dipondhong lan diaturake menyang kakange, Rahwana. Mesthi wae Rahwana bingung lan takon marang Wibisana. “Sapa iki adhi?” takone Rahwana. “Iki putramu kang lair saka garbane Dewi Tari, kakang,” wangsulane Wibisane. Mesthi wae Rahwana nesu banget. Rahwana rumangsa ora trima duwe putra kang wujude mung kaya mega. Saking nesune mega kang diakokne putrane mau banjur dibanting lan diidak-idak. Anahe mega kang diidak-idak Rahwana iku malih rupa dadi raseksa dhiwasa kang gagah pideksa. Rahwana kang sakawit nesu malih dadi ngguyu lakak-lakak merga rumangsa marem duwe putra kang gagah pideksa. Kocape raseksa sing asale saka mega mau langsung didadekake putra mahkota lan diwenehi jeneng Indrajit. Dene putrine Rahwana kang sejati. Kang dilarung Wibisana menyang kali Gangga ditemu prabu Janaka. Dening prabu Janaka bayi wadon mau diramut kanthi becik lan diwenehi jeneng Dewi Sinta. Terjemahan Wibisana kaget saat tahu Dewi tari melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik jelita. Merasa akan ada peristiwa mengerikan yang akan menimpa si bayi. Wibisana lalu meminta ijin kepada Dewi Tari. Setelah ijin diperoleh, Wibisana lalu mengambil bayi perempuan tadi. Selepas itu Wibisana meletakkan bayi perempuan itu ke dalam peti dan menghanyutkannya ke sungai Gangga. Selepas itu Wibisana berdiri di tengah alun-alun Alengka. Wibisana terlihat sedang merapal sebuah mantra. Selesai membaca mantra Wibasana lantas melepas panah saktinya ke angkasa. Tak lama kemudian jatuhlah sebongkah mega di hadapannya. Mega itu lalu dibawa dan diserahkan kepada kakaknya, Rahwana. Rahwana yang kebingungan melihat mega yang diserahkan padanya lantas bertanya kepada Wibisana. “Siapakah ini, Adi?” tanya Rahwana. “Ini anakmu yang lahir dari rahim Dewi Tari, kakang,” jawab Wibisana. Tentu saja jawaban Wibisana ini membuat Rahwana marah. Rahwana merasa tidak terima dengan wujud putranya yang hanya berwujud mega. Saking marahnya, mega yang disebut sebagai putranya itu lantas dibanting dan diinjak-injak oleh Rahwana. Anehnya setelah dibanting dan diinjak-injak. Mega itu berubah menjadi seorang pemuda raksasa yang gagah. Rahwana yang tadinya marah berubah menjadi girang bukan kepalang. Singkat cerita pemuda itu diberinama Indrajit dan diangkat Rahwana menjadi putra mahkota di Alengka. Sementara itu bayi perempuan yang dihanyutkan Wibisana ditemukan Prabu Janaka. Bayi itu dirawat dengan baik dan kemudian diberinama Dewi Sinta. 3. Sinta Putri Rahwana Contoh Cerita Wayang 3 Saben wengi Rahwana nekani kamare Dewi Sinta kanthi sesingidan. Nanging Rahwana ora nate kasil mlebu kamar jalaran ing ngarep lawang kamar tansah dijaga Trijata, putrine Gunawan Wibisana. Ing sawijining wengi Rahwana nemoni Trijata. Kalodhangan iku digunakake Rahwana takon marang Trijata. “Trijata, aku pengin takon marang kowe.” “Kados pripun Gusti Prabu,” wangsulane Trijata. “Trijata, apa aku kliru, yen aku tresna marang Dewi Sinta?” “Lepat, Gusti.” “Apa alesanmu nganti kowe bisa mbiji sing dakrasakake iki kliru?” “Amargi sayektosipun Dewi Sinta punika putrinipun Gusti Prabu piyambak.” Wangsulane Trijata iki ndadekake Rahwana kaget banget. Nanging Rahwana ora percaya ngono wae. “Bener sing kok kandhake kuwi?” “Leres, Gusti, amargi rama kula piyambka ingkang criyos. Rama kula punika rak nggih titisanipun Batara Wisnu, dados mokal bakal micara goroh.” Sawise ngerti kasunyatan kaya mangkene. Rahwana mung bisa ngadeg mbisu. Dheweke babar pisan ora ngira yen wanita sing ditresnani lan wani ditohi pati iku pranyata anake dhewe kang lair saka garbane Dewi Tari. Terjemahan Setiap malam dengan sembunyi-sembunyi Rahwana selalu datang ke bilik Dewi Sinta. Tapi Rahwana tak bisa berbuat lebih jauh karena bilik itu selalu dijaga Trijata, putri Gunawan Wibisana. Di suatu malam Rahwana menemui Trijata. Kesempatan itu digunakan Rahwana untuk bertanya kepada Trijata. “Trijata, apakah salah jika aku mencintai Dewi Sinta?” tanya Rahwana. “Salah, Gusti.” “Apa alasanmu sampai mengatakan demikian?” “Sebab, Dewi Sinta adalah putri kandung Gusti sendiri,” jawab Trijata. Jawaban ini membuat Rahwana kaget bukan kepalang. Tapi Rahwana tidak percaya begitu saja. “Apakah yang kau tanyakan itu benar?” “Benar, Gusti. Sebab, ayahanda sendiri yang mengatakannya. Ayah adalah titisan Dewa Wisnu yang tak mungkin berkata dusta.” Setelah mengetahui kenyataan yang sesungguhnya. Rahwana hanya diam membisu. Dia sama sekali tak menyangka jika wanita yang begitu dicintainya, yang demi mendapatkan cintanya Rahwana mau mengorbankan nyawa ternyata anaknya sendiri yang lahir dari rahim Dewi Tari. 4. Kumbakarna Maju Perang Contoh Cerita Wayang 4 Nalika kabeh raseksa kang dipilih dadi senapati kabeh padha gugur ing palagan paprangan. Rahwana ngutus Indrajit kanggo nggugah Kumbakarna. Sawise pikantuk dhawuh saka ramane. Indrajit banjur pamit lan budhal menyang daleme Paklike. Tekan daleme paklike, Indrajit weruh paklike lagi turu kepati. Merga digugah makaping-kaping ora tangi. Indrajit banjur duwe ide kanggo mbabut ulu cumbu kang ana ing sikile paklike. Nalika tangi Kumbakarna kaget merga weruh ana akeh banget panganan enak. Tanpa kakehan takon Kumbakarna langsung mangan kanthi dhokoh. Ing satengahe Kumbakarna ngrahabi panganan kuwi. Dumadakan Rahwana teka. Ing wektu kuwi Rahwana nyindhir Kumbakarna nganggo tetembungan kang nylekit. Ngrasa lara atine merga dianggep ora duwe guna marang Alengka. Ati kaprawirane Kumbakarna sanalika tuwuh. Kumbakarna nglereni anggene mangan lan banjur ngomong, “Kakang, aku bakal maju perang. Aku bakal mungsuh Ramawijaya lan prajurite. Nanging eling-elingen perangku iki ora kanggo mbelani lakumu kang luput. Nanging kanggo mbelani lemah klairanku, Alengka.” Rampung ngomong kaya mangkon Kumbakarna banjur maju perang. Mung wae Kumbakarna ora nyandhang prajurit. Dheweke nyandhang nganggo sragam werna putih. Kahanan kaya ngene ditindakake merga Kumbakarna ngerti. Ing perang iki dheweke bakal pralaya dadi tumbale Alengka. Nalika Kumbakarna gugur sawise kena panah saktine Rama. Wibisana nangis nggugluk weruh kakange pralaya dadi kusumaning bangsa. Terjemahan Ketika semua raksasa yang dipilih menjadi senapati gugur di medan peperangan. Rahwana mengutus Indrajit untuk membangunkan Kumbakarna. Setelah mendapat perintah dari ayahnya. Indrajit segera menemui Kumbakarna di kediamannya. Saat Indrajit tiba. Kumbakarna sedang tidur lelap. Walau sudah dibangunkan dengan berbagai cara. Tapi Kumbakarna tak juga kunjung bangun. Akhirnya Indrajit mendapat ide. Ia cabut bulu di jempol kaki Kumbakarna dicabutnya. Seketika Kumbakarna bangun dari tidurnya. Saat bangun, Kumbakarna melihat beraneka makanan lezat di hadapannya. Kumbakarna segera menyantap makanan yang ada di hadapannya. Saat Kumbakarna menyantap makanan itu datanglah Rahwana. Di waktu Rahwana menyindir Kumbakarna dengan kata-kata yang menyakitkan hati. Kumbakarna yang merasa tertusuk perasaannya karena dianggap tidak berguna. Hati prajuritnya segera bergelora. Kumbakarna lalu menyudahi makannya dan berkata, “Aku akan maju perang. Aku aka melawan Ramawijaya dengan pasukannya. Tapi ingat-ingatlah, perangku ini bukan untuk membela tindakanmu yang keliru. Melainkan untuk membela tanah kelahiranku, Alengka.” Kumbakarna lalu maju perang. Tetapi bukan seragam perang yang dipakainya. Melainkan pakaian serba putih yang dipakainya. Ia melakukan ini karena tahu dalam perang nanti dirinya pasti akan gugur menjadi tumbal bagi Alengka. Setelah Kumbakarna gugur usai terkena panah sakti milik Ramawijaya. Wibisana menangis melihat kakaknya gugur sebagai pahlawan bagi Alengka. 5. Karna Putra Dewi Kunti Contoh Cerita Wayang 5 Dewi Kunti seneng banget nalika krungu kabar putra pembarepe kang nate dilarung ing kali Gangga nyatane isih urip lan madeg dadi adipati ing Awangga. Sawijining dina, sabubare perang antarane Kurawa lan Pandhawa dikumandhangake. Dewi Kunti ketemu klawan Karna ing pinggiring kali Gangga. Ing kalodhangan iku Dewi Kunti ngomong menyang Karna ngenani apa kang sanyatane. Sawise kuwi Dewi Kunti ngajak supaya Karna gelem gabung klawan Pandhawa. Nanging panyuwunane Dewi Kunti iki ditolak. Jalaran Karna isih ngrasa lara ati merga diguwang menyang kali Gangga jaman isih cilik biyen. Saliyane iku Karna milih nggabung Kurawa merga sumpahe. Karna nate ngucap sumpah bakal nglindhungi Hastinapura kang wis aweh kamulyan tumrap uripe. Samungkure ngerti kaputusane Karna. Bisane Dewi Kunti mung nggetuni lelakon kang dumadi ing jaman kawuri. Upama wae biyen piyambake ora nglanggar sumpahe. Kahanan ing dina iki menawa wae ora bakal dumadi. Terjemahan Dewi Kunti sangat bahagia ketika mengetahu putra yang pernah dibuang ternyata masih hidup dan menjadi adipati di Awangga. Suatu hari, setelah perang antara Kurawa dan Pandawa dikumandangkan. Dewi Kunti bertemu dengan Karna di tepi sungai Gangga, Di kesempatan itu Dewi Kunti bicara kepada Karna tentang apa yang terjadi sesungguhnya. Setelah itu Dewi Kunti mengajak Karna bergabung dengan Pandawa. Tetapi keinginan Dewi Kunti ini ditolak Karna. Sebab, Karna masih sakit karena dibuang ke sungai Gangga saat masih kecil dulu. Selain itu Karna memilih bergabung dengan Kurawa karena sumpahnya. Karna pernah bersumpah bahwa dirinya akan melindungi Hastinapura yang telah memberi kemuliaan pada dirinya. Setelah mendengar keputusan Karna. Dewi Kunti hanya bisa menyesal terhadap peristiwa yang telah berlalu. Seandainya dulu dia tidak melanggar sumpahnya. Peristiwa seperti hari ini mungkin tidak akan pernah terjadi. Demikianlah 5 contoh cerita wayang singkat beserta dengan artinya. Semoga artikel ini dapat kamu pakai sebagai referensi dalam membuat cerita wayang selanjutnya. Melalui contoh cerita wayang di atas, tentu akan membuatmu mendapat sedikit pengetahuan tentang wayang juga, bukan? Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta - Wayang orang atau wong bahasa Jawa mementaskan cerita tentang Ramayana dan Mahabarata. Dalam pementasannya, wayang orang tidak hanya menyajikan hiburan melainkan juga menyampaikan pesan-pesan moral yang dapat diserap orang berbeda dengan pementasan drama lainnya. Masing-masing pemain wayang wong memiliki ciri estetis tersendiri yang menggambarkan peran yang dibawakan dalam sebuah gerakan, tata rias, tari, hingga busana yang dikenakannya. Asal-usul Wayang Orang Wayang orang berkembang bersama dengan wayang kulit. Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Keberadaan tari yang mengisahkan cerita wayang telah disebutkan pada prasasti Wimalasmara di Jawa Timur yang berangka 930 tersebut menyebut wayang wwang dalam bahasa Jawa Kuno kawi, wayang berarti bayangan wwang berarti manusia. Baca juga Rahvana Sveta di Atas Panggung Gedung Wayang Orang Sriwedari, Memukau... Drama tari yang berasal dari Mataram Kuno di Jawa Tengah ini dilestarikan oleh kerajaan-kerajaan penerusnya seperti Kediri, Singasari, dan Majapahit. Saat Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta pada 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I 1755-1792 sebagai pendiri dan raja pertama Kesultanan Yogyakarta mengubah dan mencipta ulang kesenian tersebut. Tokoh Rahwana dalam pementasan Ravana Sveta yang digelar di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta. Saat Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta pada 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I 1755-1792 sebagai pendiri dan raja pertama Kesultanan Yogyakarta, mengubah dan menciptakan ulang kesenian wayang orang.

biografi tokoh wayang dalam bahasa jawa