5Tips Cara Mencuci Baju Malam Hari Supaya Tetap Wangi 1. Pisahkan baju yang menyerap keringat alias yang baunya lebih kecut dengan baju beda yang tingkat kekotorannya ingin 2. Pastikan baju-baju ini anda cuci dengan benar-benar bersih. Kekuatan mengucek atau menggiling baju andai memakai 3. Caraini efektif demi menghindari pakaian mereka yang sehat terpapar virus-virus lainnya, seperti flu atau e.coli. Selain itu, cuci pakaian secara rutin agar tidak membuat kuman dan virus bertambah. Ganti pakaian setelah bepergian keluar atau sehabis berada dalam kerumunan besar. Pelajaribahan-bahan pakaian dan cara pencuciannya agar tidak salah metode saat mencuci. 1. Menyikat pakaian secara perlahan saja, gunakan sikat lembut agar pakaian tidak cepat rusak. 2. Hindari aktivitas membersihkan dengan cara 'membanting' pakaian, sebab hanya membuat pakaian cepat rusak, melar, sobek, atau tidak berumur panjang. Tidakjarang karena pekerjaan yang sangat sibuk, banyak orang yang tidak memiliki waktu untuk melakukan tugas rumah, salah satunya adalah mencuci baju. Pasti banyak di antara Anda yang terpaksa mencuci baju di malam hari karena di siang harinya Anda harus bekerja. jika sudah begini baju akan berbau apek. Sebenarnya ada trik agar baju tidak berbau [] Diamkandulu seharian agar bahannya kembali elastis, kemudian baru boleh dicuci. Apabila, cuaca panas dan tubuh berkeringat, sebaiknya cuci saja setiap hari. Keringat bisa mengurangi elastisitas bra. Sementara itu, celana dalam bisa dicuci setelah dipakai. Khusus untuk motif renda, sutra, atau satin yang halus. sy3T. Sebaiknya saat mencuci, baju dibalik terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah baju agar tidak cepat Jul 2021 Bagaimana cara mencuci baju yang benar? Pisahkan Baju Sesuai Warnanya. 2. Rendam Baju di Ember yang Sudah Diisi Air dan Detergen. Kucek Cucian dengan Lembut. Peras Pakaian yang Akan Dibilas. Rendam Baju dengan Softener. 6. Segera Jemur Setelah Cucian Diperas. 7. Gunakan Pelicin Pakaian Saat Menyetrika. Bagaimana cara mencuci baju agar warna tidak pudar? Perhatikan Instruksi Pada Label Baju. Label yang terdapat pada baju berisi petunjuk atau instruksi bagaimana cara mencuci baju tersebut dengan tepat. Cuci dengan Suhu Air Normal. Hindari Matahari Langsung. Balik Baju saat Dijemur. Pisahkan Baju. Apa penyebab Baju cepat pudar? Warna pakaian memudar dikarenakan proses pencucian yang keliru. Selain itu juga penyebab warna baju memudar karena pemilihan detergen dan pewangi pakaian yang kurang tepat. Bagaimana jika kita tidak pernah mencuci pakaian? Ternyata, malas mencuci baju dapat menimbulkan hal-hal yang mengganggu kesehatan kulit. Pakaian yang dipakai berhari-hari tentu akan membuat keringat, kotoran, minyak, serta mungkin kuman yang menempel pada tubuh Mei 2021 Apakah Bolehkah memakai baju baru tanpa dicuci? Pakaian baru bisa merusak kulit jika tidak dicuci terlebih dahulu. “Kain yang tidak dicuci dapat menyebarkan pewarna, formaldehida, dan semua jenis resin akhir, yang sangat keras pada kulit dan dapat menyebabkan dermatitis kontak tekstil,” ujar Dr Feb 2022 Kenapa tidak boleh mencuci baju malam hari? Selain itu kelembapan udara yang terjadi saat malam hari juga akan memengaruhi keawetan kain dan bisa menyebabkan cepat rusak dan pakaian yang basah akan mudah berbau tak Okt 2021 Apa yang terjadi jika pakaian kotor terlalu banyak di dalam mesin cuci? Menyimpan pakaian basah dalam mesin cuci baik dalam kondisi bersih atau kotor bisa membuat pakaian menjadi berbau tidak sedap. Walau sudah dicuci bahkan dengan tambahan pewangi, pakaian yang lembap di mesin cuci bisa menjadi bau. Bau tidak sedap ini bisa timbul dari jamur ataupun bakteri yang mulai Apr 2022 Salah satu kegiatan rumah tangga yang sering dilakukan oleh banyak orang adalah mencuci pakaian. Namun, ada beberapa hal yang sering menjadi pertanyaan, salah satunya adalah apakah mencuci baju di malam hari dalam Islam diperbolehkan atau tidak?Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, mari kita lihat dulu beberapa hadis dan ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kegiatan mencuci Mengenai Kegiatan Mencuci BajuBeberapa hadis mengenai kegiatan mencuci baju antara lain“Janganlah kalian mencuci pakaian kalian di hari Jumat kecuali dalam keadaan darurat.” HR. Bukhari dan Muslim“Mencuci pakaian suami oleh istrinya, maka yang berhak mencuci adalah yang memakainya.” HR. Abu Daud dan Tirmidzi“Barang siapa mencuci pakaian jenazah, maka Allah akan memberikan untuknya sebuah pakaian dari surga yang tidak akan rusak selama-lamanya.” HR. Abu DaudDari hadis-hadis tersebut, tidak ada yang secara khusus melarang mencuci baju di malam hari. Namun, hadis pertama menyebutkan bahwa sebaiknya tidak mencuci pakaian di hari Jumat kecuali dalam keadaan darurat. Lalu, apakah mencuci baju di malam hari termasuk dalam keadaan darurat?Secara umum, mencuci baju di malam hari dalam Islam diperbolehkan asalkan tidak mengganggu orang lain, misalnya tetangga yang sedang istirahat atau tidur. Sebab, Islam sangat menganjurkan untuk saling menghormati dan tidak mengganggu ketentraman orang ini sejalan dengan apa yang disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 12, yang mengatakan“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”Sebagai manusia yang hidup di masyarakat, kita harus saling menghargai dan menghormati hak-hak orang lain. Oleh karena itu, jika ingin mencuci baju di malam hari sebaiknya memperhatikan kondisi sekitar terlebih dahulu, apakah akan mengganggu orang lain atau Baju di Malam Hari Menurut Pandangan MasyarakatMeskipun dari segi agama tidak dilarang, namun ada beberapa masyarakat yang masih melarang atau menganggap mencuci baju di malam hari sebagai hal yang kurang baik. Hal ini terutama terjadi pada masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat atau tradisi nenek moyang satu alasan yang sering diutarakan adalah karena di malam hari sering disebut sebagai waktu untuk beristirahat atau tidur. Oleh karena itu, kegiatan yang berisik seperti mencuci baju di malam hari bisa mengganggu ketenangan orang yang sedang hal tersebut tidak berlaku pada semua masyarakat. Ada juga yang memilih mencuci baju di malam hari karena alasan pekerjaan atau kesibukan di siang hari. Contohnya, bagi seorang ibu rumah tangga yang sibuk mengurus anak dan rumah, mencuci baju di malam hari bisa menjadi pilihan karena dianggap lebih tenang dan tidak terganggu oleh urusan yang Baik untuk Mencuci Baju di Malam HariJika memang ingin mencuci baju di malam hari, sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikutPilih waktu yang tepat. Sebaiknya mencuci baju di malam hari dilakukan pada waktu yang tidak terlalu larut agar tidak mengganggu tetangga yang ada di menggunakan mesin cuci dengan suara yang terlalu bising. Jika menggunakan mesin cuci, sebaiknya memilih jenis yang tidak terlalu bising agar tidak mengganggu orang lokasi yang tepat. Mencuci baju di malam hari sebaiknya dilakukan di tempat yang jauh dari kamar tidur atau ruangan yang digunakan untuk memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan kegiatan mencuci baju di malam hari bisa dilakukan dengan baik tanpa mengganggu ketentraman orang umum, mencuci baju di malam hari dalam Islam diperbolehkan selama tidak mengganggu orang lain. Namun, sebaiknya memperhatikan kondisi sekitar terlebih dahulu dan tidak melakukan kegiatan yang berisik atau mengganggu ketentraman orang ini sejalan dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk saling menghargai dan menghormati hak-hak orang lain. Oleh karena itu, sebelum melakukan kegiatan mencuci baju di malam hari, sebaiknya memperhatikan beberapa hal yang sudah disebutkan di video of Hukum Mencuci Baju di Malam Hari dalam Islam Apakah Diperbolehkan? Beranda Article Trik Pintar Mencuci di Malam Hari, Bebas Bau Apek Diupload pada 6 February 2019, 0249 AM Smart Laundry Dalam kondisi tertentu, terkadang mencuci pakaian di malah hari kerap jadi solusi yang dipilih oleh ibu rumah tangga yang super sibuk. Tapi hati-hati, ada risiko yang harus diambil dari keputusan ini, salah satunya pakaian yang dicuci lebih lama kering dan rentan bau apek. Terus bagaimana solusinya? Jangan khawatir, mencuci di malam atau siang hari sebenarnya sama saja. Dengan catatan, Smart Mom tahu trik bagaimana cara mencucinya. Berikut merupakan trik pintar mencuci di malam hari Pisahkan pakaian sesuai dengan jenis kain dan tingkat kekotoran atau nodanya. Untuk noda keringat, dan noda makanan, sebaiknya segera dicuci karena bisa jadi sarang bakteri. Gunakan deterjen yang tidak hanya mampu mengangkat noda, tapi juga mampu membunuh bakteri penyebab bau. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko pakaian bau apek. Smart Mom boleh menggunakan pelembut dan pewangi pakaian, atau deterjen yang sudah dilengkapi dengan softener seperti Attack Plus Softener. Proses penjemuran harus dilakukan di ruang dengan sirkulasi baik dan terkena angina. Usahakan selalu mengeringkan dulu di mesin pengering. Jika ingin digunakan saat pagi hari, pastikan Smart Mom menyetrikanya dulu. Selain untuk memaksimalkan pengeringan, cara ini pun dilakukan untuk menghangatkan pakaian. Sebaiknya gunakan deterjen Attack Plus Softener untuk mencuci di malam hari. Keunggulannya, deterjen berteknologi tinggi ini merupakan solusi lengkap, untuk membersihkan dan melindungi pakaian. Karena Attack Plus Softener memiliki deterjensi tinggi yang ampuh mengangkat kotoran dan noda yang menempel di pakaian. Formula Anti Kuman-nya akan membunuh bakteri penyebab bau dan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga pakaian bersih maksimal. Smart Mom juga tidak usah khawatir soal bau apek, walaupun proses pengeringan tanpa matahari, pakaian tidak akan bau apek karena teknologi Anti Bau akan mencegah bau di pakaian dan membuat pakaian tetap segar. Bagaimana Smart Mom, tidak khawatir lagi kan saat harus mencuci di malam hari? Artikel Lainnya Lihat Semua Artikel Bahaya Memakai Baju yang Tidak KeringMusim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom! Risiko Memakai Baju yang Belum Kering Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut. Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya. Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino. Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka. Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini. Infeksi kurap Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi. Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering. Memperparah eksim Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri. Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah. Jerawat badan Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul. Terbakar sinar matahari Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet UV dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang. Risiko infeksi jamur Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang. Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam. Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hindari 5 Kesalahan Saat Menjemur Pakaian Ini!Berkat kehadiran teknologi bernama mesin cuci, mencuci pakaian di zaman sekarang sudah bukan lagi pekerjaan yang sulit kan, Smart Mom? Cukup masukkan pakaian dan deterjen ke dalam mesin, cucian pun beres dan tinggal dijemur. Apalagi, pengaturan mesin cuci saat ini makin beragam dan bisa sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menjemur sendiri juga merupakan pekerjaan mudah, bahkan sejak zaman dulu. Lagipula, apa sih yang sulit dari menggantung pakaian di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari dalam jumlah cukup? Eits, ternyata realitanya tidak semudah itu lho Smart Mom! Sebab, rupanya masih ada banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menjemur pakaian. Parahnya lagi, berbagai kesalahan tersebut bisa mengakibatkan pakaian jadi melar atau warna memudar. Pastinya Smart Mom tidak ingin hal tersebut terjadi pada pakaian Smart Mom, kan? Hmm, apa saja ya kesalahan saat menjemur pakaian yang wajib Smart Mom waspadai dan hindari? Daripada terus-terusan bertanya-tanya, yuk simak daftarnya berikut ini! Membalik Pakaian saat Menjemur Banyak orang – dan Smart Mom barangkali adalah salah satunya – yang membalik pakaian sebelum mencuci, sehingga menjemur pakaian masih dalam kondisi terbalik juga. Cara ini memang bisa membantu melindungi warna pakaian dengan mencegah pemudarannya. Hanya saja, tips ini berlaku hanya untuk pakaian biasa, lho! Kalau Smart Mom akan menjemur pakaian dalam, justru Smart Mom harus menjemurnya bukan dalam kondisi terbalik. Sebab, menjemur baju dalam secara terbalik justru akan membuat kuman dan debu mudah menempel pada sisi kain yang bersentuhan dengan kulit, sehingga meningkatkan risiko infeksi atau penyakit kulit, terutama pada kulit sensitif. Tidak Membalik Pakaian Nah, tadi Smart Mom sudah tahu kan kalau menjemur pakaian dalam justru tidak boleh dilakukan dalam keadaan terbalik. Untuk pakaian biasa, justru Smart Mom wajib menjemurnya secara terbaik, alias bagian dalam ada di sisi luar, dan bagian luar ada di sisi dalam. Dan seperti yang sudah dijelaskan, tujuannya adalah untuk melindungi warna agar tidak cepat pudar. Cara yang sama juga berlaku untuk melindungi sablon yang ada pada pakaian, terutama jika pakaian dijemur saat matahari sedang terik-teriknya. Tidak Langsung Menjemur Pakaian Setelah Mencuci Apakah Smart Mom termasuk yang suka menunda-nunda menjemur baju setelah selesai mencuci menggunakan mesin cuci? Waduh, Smart Mom harus segera hentikan kebiasaan ini kalau Smart Mom ingin menjaga kondisi pakaian. Pasalnya, putaran mesin yang sangat cepat ketika mengeringkan pakaian bisa mengakibatkan baju jadi kusut dan bau apek kalau masih dibiarkan di dalam mesin, alias tidak segera dikeluarkan untuk dijemur. Mengabaikan Panasnya Matahari Memang benar bahwa sinar matahari dibutuhkan saat menjemur pakaian. Hanya saja, Smart Mom juga harus memerhatikan panasnya matahari pada hari ketika Smart Mom akan menjemur baju. Sebab, sinar matahari yang terlalu panas bisa mengakibatkan beberapa jenis kain tertentu jadi mengeras. Di samping itu, warna pakaian juga jadi lebih mudah pudar dan sablon pada baju juga lebih berisiko mengelupas. Karena itu, sebaiknya Smart Mom pilih tempat menjemur yang teduh, misalnya di bawah naungan pohon atau di bawah atap asbes bening. Menggunakan Gantungan untuk Menjemur Baju Berbahan Melar Pakaian dengan bahan yang mudah melar seperti sweater biasanya memang butuh waktu lebih lama untuk dijemur. Karena itu, banyak orang yang menjemurnya seolah seperti menjemur pakaian biasa, misalnya dengan cara menggantungnya pada gantungan baju atau menggunakan jepit jemuran untuk menjepitnya pada tali. Padahal, karena sifat bahan baju yang mudah melar, cara seperti itu justru akan membuat baju lebih cepat molor, terutama pada bagian baju jika dijepit, dan bagian bawah jika menggunakan gantungan. Terus, apa cara teraman untuk menjemur baju dengan bahan melar, ya? Mudah kok, Smart Mom. Cukup masukkan baju dalam kondisi terlipat ke dalam jaring laundry, kemudian gantungkan jaring laundry tersebut. Air pun akan menetes keluar lewat jaring, dan serat baju tetap terjaga. Wah, ternyata kesalahan saat menjemur pakaian sesepele itu, ya? Nah, kalau Smart Mom ingin selalu menjaga kondisi pakaian, mulai ubah kebiasaan menjemur dan hindari kesalahan-kesalahan di atas, ya! Selain itu, selalu gunakan deterjen Attack Anti Bau dan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang akan merawat serat-serat pakaian dan melindungi pakaian dari bau serta memberikan kesegaran yang tahan lama Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hati-Hati, Ternyata Beberapa Jenis Hijab Ini Tidak Perlu DisetrikaUntuk Smart Mom yang berhijab, biasanya hijab dengan bahan yang adem dan lentur jadi pilihan favorit Smart Mom. Sebab, hijab yang terbuat dari bahan tersebut memberikan kenyamanan maksimal saat dikenakan untuk aktivitas seharian penuh, serta kemudahan dalam mengatur hijab agar selalu terlihat rapi ketika dikenakan. Hanya saja, tak peduli secantik apa warna maupun motif pada hijab, tentunya jadi percuma kalau Smart Mom tidak bisa merawatnya dengan baik, dong. Perawatan hijab sendiri termasuk cara mencucinya, cara penyimpanan, maupun apakah kain hijab yang digunakan bisa disetrika atau tidak. Soalnya, ada beberapa jenis kain hijab yang justru akan rusak kalau Smart Mom menyetrikanya, lho! Wolpeach Wolfis Jenis kain yang satu ini bukan hanya digunakan untuk hijab, tapi juga untuk fashion item lainnya. Misalnya gamis, blus, dan kemeja. Kain ini pada dasarnya adalah perpaduan kain sutra dan katun dengan tambahan serat sintetis. Sifat kain ini “jatuh”, mirip seperti ceruti atau chiffon, namun wolfis lebih tebal sehingga tidak menerawang. Meskipun ada kandungan serat katunnya, kain wolfis juga punya serat sutra yang membuatnya jadi cukup tricky kalau Smart Mom ingin menyetrikanya. Idealnya, kain sutra hanya boleh disetrika dengan pengaturan suhu paling rendah kalau memang dibutuhkan. Jika disimpan dengan benar dengan cara digantung, malah kain sutra tidak perlu disetrika sama sekali. Kalau begitu, bagaimana jika jilbab berkerut? Smart Mom bisa atasi tanpa setrika, kok. Cukup gantung hijab wolfis di dalam kamar mandi ketika Smart Mom mandi apalagi mandi dengan shower. Soalnya, kelembaban di dalam kamar mandi dikenal bisa bantu singkirkan kerutan pada mayoritas kain yang mengandung serat sutra. Katun Shimmer Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, kain yang satu ini merupakan salah satu varian dari kain katun. Hanya saja, kain ini punya permukaan yang agak berkilau alias shimmering, jadi dinamakan katun shimmer. Lembutnya bahan katun ini membuatnya anti kusut, terutama dengan cara penyimpanan yang tepat dan hindari melipatnya. Karena itu, hijab dari kain katun shimmer ini tidak perlu Smart Mom setrika lagi. Mudah, ya? Bubble Crepe Sekilas, kain bubble crepe mirip dengan kain diamond italiano. Hanya saja, bahan bubble crepe punya tekstur yang terlihat lebih kasar dibandingkan diamond italiano. Meski begitu, jangan sampai penampilannya menipu Smart Mom, ya! Soalnya, kain bubble wrap terasa halus ketika dipegang, kok! Di samping itu, jenis kain hijab yang satu ini juga tidak gampang kusut dan sangat lentur dengan sifatnya yang mudah “jatuh” seperti kain wolfis. Karena itu, kain bubble crepe sering jadi pilihan untuk pashmina. Maxmara Bahan maxmara ini sekilas mirip dengan satin, namun teksturnya terasa lebih lembut. Kalau Smart Mom paling suka mengenakan printed scarf alias hijab dengan beragam motif yang di-print, biasanya kain maxmara ini jadi bahan yang dipilih. Permukaan kain maxmara nampak berkilau sehingga mampu memberikan kesan glamor. Dengan beragam corak warna yang bisa dibilang tak ada batasnya, terutama untuk hijab print, tentu Smart Mom bisa bebas pilih sesuai selera, dong! Apalagi, jenis kain ini tidak perlu disetrika. Voal Hijab voal bisa dibilang merupakan pilihan hijab paling populer dan kekinian saat ini. Sebenarnya, voal merupakan salah satu jenis katun, namun serat-seratnya cukup longgar dan lebih tipis, sehingga sangat nyaman dikenakan di siang hari sekalipun. Di samping itu, hijab voal juga tidak menerawang. Jenis kain yang satu ini juga sangat dikenal sebagai pilihan yang mudah diatur serta tidak mudah kusut, Jadi, Smart Mom jelas tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana cara menyetrikanya, kan/ Soalnya, hijab voal sama sekali tidak perlu diseterika, lho! Kain bahan hijab terkenal akan warna-warninya yang cantik serta karakteristiknya yang lembut. Karena itu, Smart Mom perlu memilih deterjen yang bisa menjaga warnanya tetap cerah, membersihkan noda dan kotoran, serta menjaga kualitas serat kain agar tidak rusak. Belum lagi, pilih juga deterjen yang bisa bantu hilangkan bau keringat setelah hijab dikenakan seharian, dan tidak menimbulkan bau tak sedap setelah dicuci maupun dijemur. Untuk itulah Smart Mom perlu memilih Attack Batik Care sebagai deterjen untuk membersihkan dan merawat hijab-hijab cantik kesayangan Smart Mom. Eits, jangan bingung dulu karena Attack Batik Care diformulasikan secara khusus untuk kain halus dan lembut, termasuk sutra, satin, katun, dan berbagai jenis kain hijab favorit Smart Mom, lho! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Bun, pernah mendengar mitos tentang mencuci baju di malam hari akan membuat si Kecil susah tidur? Ini merupakan mitos yang masih dipercayai oleh sebagian masyarakat. Benarkah demikian? Yuk, kita bahas bersama dalam artikel sebagai berikut! Mitos Mencucui Baju Bayi di Malam Hari Menurut mitos, ketika kita mencuci baju bayi di malam hari, maka bayi berpotensi tidak akan bisa tidur nyenyak. Si Kecil pun akan selalu menggeliat saat tidur. Namun, sebenarnya tidak ada hubungan antara mencuci baju bayi di malam hari dengan kenyamanan bayi. Meski memang, jika menilik secara logika, lebih baik mencuci pakaian bayi di pagi hari, agar bisa langsung memakai pakaian yang segar dan bersih begitu ia bangun keesokan harinya. Mencuci Baju Bayi di Malam Hari Tidak Berhubungan dengan Waktu Tidur Si Kecil Mitos bahwa mencuci pakaian bayi di malam hari akan membuat bayi tidak nyaman karena mempengaruhi tidurnya adalah tidak benar. Pada kenyataannya, tidak ada hubungan antara mencuci baju di malam hari dengan kenyamanan bayi. Namun, akan lebih bermanfaat bila mencuci pakaian di pagi hari, agar pakaian bisa dibersihkan dan dijemur sebelum tidur. Melakukan hal itu membantu memastikan bahwa tidur bayi senyaman mungkin dan tanpa gangguan. Selain itu, jika Anda memang perlu mencuci pakaian di malam hari, pastikan untuk menggunakan detergen yang lembut untuk kulit bayi yang lembut. Manfaat Mencuci Baju Bayi di Pagi Hari Mencuci pakaian di pagi hari dapat bermanfaat bagi orang tua dan bayinya. Pertama, ini memungkinkan waktu pengeringan yang cukup, memastikan pakaian benar-benar kering dan bebas dari kelembapan sebelum waktu tidur. Ini akan memberi bayi pakaian yang nyaman dan kering untuk tidur. Selain itu, mencuci di pagi hari memungkinkan malam yang tidak terlalu kacau, memberikan lebih banyak waktu bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan bayi mereka dan memastikan bahwa bayi diberi makan. Pada akhirnya, mencuci pakaian bayi di pagi hari masuk akal baik secara praktis maupun logistik, dan akan membantu orang tua menciptakan lingkungan terbaik bagi bayi mereka untuk tidur. Tips Mencuci Pakaian Bayi Meskipun mencuci pakaian bayi di malam hari tidak berhubungan dengan tidur bayi, penting untuk mencuci pakaian pada suhu yang tepat. Air panas dapat menyusut dan merusak pakaian halus bayi, dan air terlalu dingin mungkin tidak menghilangkan semua kotoran dan bakteri. Cara terbaik untuk memastikan pakaian bayi Anda bersih dan aman adalah dengan menggunakan air hangat atau suhu normal. Selain itu, gunakan juga detergen yang lembut. Meskipun benar bahwa mencuci pakaian bayi di malam hari tidak berpengaruh pada tidur bayi, penting untuk memastikan penggunaan deterjen yang tepat. Kulit bayi sangat sensitif dan mudah teriritasi oleh deterjen yang kuat. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan detergen lembut tanpa pewangi yang dirancang khusus untuk pakaian bayi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pencucian pada pakaian bayi untuk memastikan deterjen digunakan dengan benar dan tidak berlebihan. Hal itu akan memastikan bahwa pakaian bayi tidak hanya bersih, tetapi juga lembut di kulit bayi. Artikel Terkait 7 Deterjen untuk Baju Bayi Rekomendasi di 2023, Aman untuk Kulit Sensitifnya Cara Mengeringkan Pakaian Bayi dengan Benar Langkah berikutnya untuk memastikan pakaian bayi nyaman dan bersih adalah memastikan Anda mengeringkannya dengan benar. Jika mencuci pakaian bayi di malam hari, Bunda harus memastikannya benar-benar kering sebelum tidur. Bunda dapat melakukan ini dengan menjemurnya di bawah sinar matahari agar kering. Atau, menggunakan fitur pengering pakaian pada mesin cuci. Selain itu, penting untuk menjauhkan pakaian dari sumber panas langsung, seperti pemanas atau oven, karena dapat menyebabkan kain menyusut dan kaku. Melakukan hal ini akan memastikan pakaian bayi lembut, nyaman, dan aman untuk dikenakan. Kesimpulannya, mitos bahwa mencuci baju bayi di malam hari akan membuat bayi tidak bisa tidur adalah salah. Namun, masuk akal untuk berpikir bahwa mencuci pakaian bayi di pagi hari akan lebih baik. Pasalnya, ini memungkinkan orang tua memiliki lebih banyak waktu di malam hari untuk mempersiapkan waktu tidur, dan memastikan pakaian bayi bersih dan segar setiap hari. Pada akhirnya, keputusan kapan mencuci pakaian bayi adalah keputusan pribadi, dan terserah pada orang tua untuk memutuskan mana yang terbaik untuk mereka dan bayinya. *** Baca Juga Mitos Makan Pisang Dempet Bisa Lahirkan Bayi Kembar? Ini Faktanya Arti Kupu-kupu Hitam Masuk Rumah, Benarkah Pertanda Buruk? Menetas di Musim Penghujan, Begini Reproduksi Ular yang Berkembang Biak dengan Cara Bertelur Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Tidak jarang karena pekerjaan yang sangat sibuk, banyak orang yang tidak memiliki waktu untuk melakukan tugas rumah, salah satunya adalah mencuci baju. Pasti banyak di antara Anda yang terpaksa mencuci baju di malam hari karena di siang harinya Anda harus bekerja. jika sudah begini baju akan berbau apek. Sebenarnya ada trik agar baju tidak berbau apek meski anda mencucinya di malam hari, dan Anda bisa melihat tips mencuci di malam hari berikut ini Pastikan Baju yang Dicuci Benar-Benar Bersih Agar baju Anda tidak berbau apek meski Anda mencucinya di malam hari, Anda harus memastikan bahwa baju yang Anda cuci benar-benar bersih. Karena jika Anda masih menyisakan kuman di baju Anda, maka kuman tersebutlah yang akan membuat baju menjadi apek. Jika Anda mencucinya hingga bakteri penyebab bau apek hilang, maka baju Anda akan tetap segar dan wangi. Pisahkan Baju yang Menyerap Keringat Dengan Yang Tidak Pisahkan baju yang mudah menyerap keringat dengan yang tidak, jika anda mencucinya dengan cara dikelompokan antara baju yang sangat kotor dan tidak, maka Anda bisa mencucinya dengan maksimal. Sehingga kotoran yang menempel akan hilang dengan maksimal. Dan bau apek pun akah pergi. Bilas Baju Hingga Sisa Sabun Hilang Jangan lupa untuk membilas sisa sabun yang ada di pakaian Anda hingga bersih, karena jika tidak benar-benar bersih, maka sisa sabun tersebut bisa menjadi penyebab bau apek di pakaian Anda. Peras baju Anda dengan baik dan kesat. Rendam Baju dengan Pewangi Baju Jika baju yang Anda cuci sudah cuci dengan baik dan kesat, maka Anda bisa merendamnya dengan pewangi dan rendam di air yang sudah diberi pewangi tersebut sekitar 5-10 menit. Jangan sampai melebihi waktu tersebut, jika sudah maka Anda bisa memerasnya dengan lembut dan jemur. Angin-Anginkan Baju Jika Anda sudah selesai, jangan menunggu besok untuk menjemurnya. Jemur langsung pakaian Anda di tempat yang terbuka, namun atasnya tertutup. Sehingga jika ada hujan turun, baju Anda tidak kehujanan. Dan usahakan pakaian yang anda jemur tadi terkena angin, sehingga bisa cepat kering dan wanginya masih terasa. Demikian informasi tentang tips mencuci di malam hari yang dapat kami informasikan kepada Anda. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mencuci di malam hari. Terima kasih ! ☺

cara mencuci baju di malam hari